Sebulan
yang lalu aku bersama teman-teman mengunjungi dataran tinggi Dieng setelah
sekian lama. Ya, memang masih masa pandemi, sih. tapi kami taat prokes kok,
serius deh.
Baju Hangat atau Jaket
Destinasi
pertama kami saat itu adalah Kawasan Candi. Kami berangkat pukul 08 dan sampai
di Kawasan Candi sekitar pukul 10 WIB karena memang jarak tempuh Banjarnegara
kota – Dieng adalah sekitar 2 jam. Kalau naik motor kebayang dong bagaimana
anginnya, panasnya. Jadi harus banget pakai jaket atau baju hangat ya. Lengkap
dengan kaus kaki, sarung tangan dan masker. Selain melindungi dari angin dan
panas saat dalam perjalanan, jaket juga menjadi penghangat saat sampai di
Dieng. Tahu sendiri kan bagaimana hawa di dataran tinggi, dingin! Apalagi saat
waktu tertentu Dieng seringkali turun embus es.
![]() |
Kawasan Candi Arjuna, Dieng |
Mantel
atau Jas Hujan dan Payung
broadwalk Kawah Sikidang |
Kendaraan
Yang Sehat
Ketika
sudah selesai di destinasi kedua, yaitu Kawah Sikidang, kami melanjutkan
perjalanan menuju destinasi selanjutnya. D’Qiano Hot Spring Waterpark. Namun di
tengah jalan, salah satu motor teman kami mengalami ban bocor. Dan beruntungnya
ban bocor di tempat yang tidak jauh dari bengkel. Tinggal dorong sedikit sampai
di bengkel. Beda cerita kalau motornya mogok dan jauh dari bengkel. Nggak bisa
bayangin tuh. Jadi sebelum berangkat perjalanan jauh lebih baik dicek dulu ya keadaan
kendaraannya. Takut mogok di tengah jalan
Setelah acara
tambal menambal selesai kami melanjutkan perjalanan ke d’Qiano.
D’Qiano
Hot Spring Waterpark adalah pemandian air panas yang terletak di ketinggian
2000 mdpl. Panas air di kolam merupakan panas alami yang bercampur dengan
belerang dari Kawah Sileri yang terletak tidak jauh dari lokasi pemandian.
Kolam air panas d'Qiano |
Kuota dan
Jaringan Internet
Ada satu
kejadian yang agak mengesalkan saat kami berangkat ke Dieng bulan lalu. Rombongan
kami hanya berjumlah dua motor terpisah karena satu motor melaju dengan
kecepatan fantastis, dan yang satu melaju dengan slow motion karena
penumpangnya besar-besar. Hahaha
motor
yang melaju pelan sudah pasti adalah motor yang aku dan Budey naiki. Di tengah
perjalanan ada jembatan yang sedang dalam perbaikan dan kami diarahkan menuju
jalan alternatif. Ketika ada persimpangan kami memilih untuk bertanya pada
penduduk sekitar dan mengikuti arahannya. Namun, semakin jauh motor melaju
jalanan yang kami lalui semakin sepi, makin sempit. “Wah nyasar nih.”batinku.
Panik nggak? Paniklah masa enggak! Hahaha
Sebelum terlalu jauh akhirnya kami langsung membuka google maps. Benar saja, kami salah jalan. Tersesat. Saat itu sinyal kurang mendukung, sinyal 4G tapi leletnya minta ampun. Kalau sedang dalam keadaan genting tapi sinyal tidak mendukung rasanya tuh kesel banget. Coba saja sudah 4G sudah ganti jadi 5G, kan bisa lebih kencang koneksinya. Tapi tenang sih, karena dengar-dengar provider Smartfren sudah melakukan dua kali uji coba teknologi 5G. Angin segar banget kan, kabar baik. Sebentar lagi benar-benar akan bisa merasakan teknologi 5G.
![]() |
5G Trial Kominfo bersama Smartfren |
Smartfren telah sukses melakukan
uji teknologi 5G yang pertama pada 2019 menggunakan frekuensi 28 GHz di pusat
produksi minyak Marunda Reffinery di Marunda, Jawa Barat. Pengujian tersebut
memperlihatkan kecepatan 5G tembus sampai 8,7 Gbps di perangkat pemakai. Adapun
pengujian tersebut diselenggarakan dengan skenario penggunaan 5G sebagai pengendalian
jalur logistik pengiriman barang serta aplikasi pemeliharaan peralatan produksi
di restricted area dengan teknik virtual reality (VR) serta drone.
Dan pada 17 Juni 2021 kemarin
Smartfren menggelar uji coba tahap kedua dengan bekerja sama dengan Kementrian
Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Uji coba teknologi 5G tahap kedua ini
ditujukan untuk memperlihatkan kinerja dan kemampuan teknologi telekomunikasi terbaru.
Beberapa hal yang dilakukan pada uji coba kedua ini memperlihatkan skenario
penerapan teknologi 5G pada berbagai variasi perangkat, seperti penggunaan 5G
pada Modem WiFi (MiFi), serta pemutaran video 360, virtual reality (VR),
VR Game dan augmented reality (AR).
Warren Huang, Chief Marketing
Officer, ZTE Indonesia mengatakan, “Kami percaya bahwa 5G mampu
menciptakan inovasi dan mendorong pengembangan yang lebih baik di berbagai
perangkat dan teknologi. Kami sangat senang dapat mendukung Kementerian
Komunikasi dan Informatika yang bekerja sama dengan Smarftren dalam uji coba 5G
untuk memberikan gambaran tentang manfaat 5G. Kedepannya, kami akan terus
bekerja sama dengan Smartfren untuk membawa kemampuan terbaik kami dalam
meningkatkan manfaat 5G untuk kehidupan kita.”