Review Buku Bahagia Bersama

by - October 26, 2021

Berbagi, Memberi, Menyantuni. Tiga kata tersebut sangat melekat di benak sejak aku mengikuti Deklarasi Hari Bahagia Bersama beberapa waktu lalu. Deklarasi Hari Bahagia Bersama yang diselenggarakan JNE adalah satu bentuk rasa syukur karena JNE menginjak usia 31 tahun pada 26 November 2021 ini. Deklarasi Hari Bahagia Bersama saat itu juga dibarengi dengan launching sebuah buku yang berjudul Bahagia Bersama. JNE menggandeng penulis Kang Maman dan Kartunis Mice untuk menggarap buku tersebut. Sebuah buku tentang profil perusahaan tetapi menggandeng kartunis? Penasaran nggak si bagaimana bukunya?



Buku Bahagia Bersama


Judul                           : Bahagia Bersama

Penulis                        : Kang Maman

Kartunis                     : Mice Cartoon

Seleksi Naskah           : Kang Maman

Editor                          : Kang Maman, Trian, Nurhasanah

Penyelia Naskah        : Yayi Dewintya

Ilustrasi Sampul        : Mice

Penata Isi                   : Zuni Fitri S

Tim JNE                      : Eri Palgunadi, Doedi Hadji Sapoetra, Hendrianida Primanti, Idham Azka

Penerbit                     : PT Grasindo, Jakarta 2021

ISBN                            : 9786020528380

Jumlah Halaman        : 193

 

Blurb

Berbagi, Memberi, Menyantuni. 

Tiga penggal kata, terus didenyutkan di nadi, didetakkan di jantung, dialirkan di alir darah dan diulang-ulang dilisankan tanpa henti, bak mantra yang terus menerus digaungkan saban detik. 

Tiga kata yang dijadikan syair kehidupan dalam paduan suara dan derap langkah semua orang yang bekerja, berbakti dan mengabdi di tempat ini. Adakah itu "sebuah teori nan sakti?" Atau, "pemanis di bibir belaka"?

Lalu bagaimana ceritanya berbagi itu tidak mengurangi? Malah sebaliknya. Dari semula hanya 8 beranak pinak menjadi puluhan ribu?



Ilustrasi Yang Menarik

Saat buku Bahagia Bersama belum sampai di tangan, aku sempat ragu bisa menamatkan membacanya. Buku tentang profil sebuah perusahaan yang membosankan dan flat sudah terbayang-bayang di pikiran. Sudah berprasangka buruk dulu yaa, jangan ditiru.

Namun pikiran-pikiran itu langsung hilang seketika saat buku Bahagia Bersama sudah ada ditangan. Ilustrasi sampul yang full colour membuat menarik. Komik banget. Sampulnya saja sudah sebegitu menariknya, apalagi isi di dalam bukunya. Benar saja, ketika membuka halaman demi halaman, yang tersaji bukan hanya tulisan. Namun banyak ilustrasi-ilustrasi menggambarkan cerita-cerita di dalam buku. Hal ini tentu saja menambah nilai plus untuk buku Bahagia Bersama. Buku tentang company profile ini menjadi lebih menarik dan tidak membosankan. Bahkan tidak terlihat seperti sebuah buku tentang company profile.


Berbagi Tidak Mengurangi

Buku Bahagia Bersama memiliki tiga bagian, dan Berbagi Tidak Mengurangi adalah bagian pertamanya. Bagian ini berisi kisah-kisah inspiratif tentang berbagi. Diawali dengan kisah Dermawan Cilik, Si Penjual Gorengan. Seorang anak penjual gorengan bernama Fahri yang masih berusia 7 tahun terkam kamera sedang memberikan gorengan dagangannya kepada seorang bapak. Padahal ia juga dalam keadaan serba kekurangan. Berbagi tidak harus menunggu kaya. Selain kisah inspiratif seorang Fahmi dan beberapa kisah yang tidak kalah inspiratif lainnya. Dan di bagian Berbagi Tidak Mengurangi ini ada satu quote yang sangat aku suka;

“Boleh jadi…

saat engkau tidur terlelap, pintu-pintu langit diketuk

oleh puluhan doa kebaikan untukmu,

dari seseorang fakir yang telah engkau tolong, atau

dariorang kelaparan yang kau beri makan

dari orang yang sedih yang telah engkau bahagiakan

dari orang yang berpapasan denganmu yang telah engkau berikan senyuman

dari orang yang dihimpit kesulitan dan telah engkau lapangkan.

 

Dan janganlah sekali-kali engkau meremehkan sebuah kebaikan…”

(Ibnul Qayyim Al Jauzi)

 

Tiga Serangkai

Pada bagian Tiga Serangkai  penulis membahas profil perusahaan JNE, yang artinya Tiga Serangkai ini adalah bagian inti dari buku Bahagia Bersama. Namun, kesan membosankan seperti yang sudah aku bayangkan lebih dulu sama sekali tidak ada. Tiga serangkai yang dimaksud dalam bagian ini adalah Mohammad Feriadi sebagai Direktur Utama JNE, Hui Chandra Fireta dan Edi Santoso sebagai Direktur JNE. Perjalanan mereka bertiga pun tidak kalah inspiratif, berawal dari tukang ketik dan kurir sampai akhirnya sekarang menjadi Direktur. Tiga merangkai hati : Berbagi, Memberi, Menyantuni merupakan nilai-nilai luhur yang selalu mereka pegang teguh sampai sekarang.

Pada bagian ini ada quote dari Hui Chandra Fireta yang mengena di hati ;

“Kerjakan dahulu apa yang diperintahkan Tuhan, maka apa yang kamu minta akan diberikan-Nya, dan tepat pada waktunya.”

 


Cerita Juara

Akhirnya sampai pada bagian terakhir Bahagia Bersama. Bagian Cerita Juara berisi kumpulan cerita para juara writing competition yang diadakan oleh JNE tahun 2020 yang berasal dari kategori blogger atau umum dan karyawan JNE sendiri. Cerita di didalamnya pun tidak kalah inspiratif dari bagian Berbagi Tidak Mengurangi dan Tiga Serangkai.

Sepanjang membaca buku Bahagia Bersama aku mengambil banyak sekali pelajaran. Kisah-kisah yang ditulis di dalam buku sungguh menginspirasi dan menggerakkan hati.

Bahasa yang digunakan dalam penulisan adalah bahasa yang ringan, mudah dipahami. Dan menurutku buku ini cocok untuk semua kalangan. Untuk buku yang sangat menginspirasi, mengandung banyak pelajaran dan juga menarik ini aku memberikan nilai 4.8/5.0. Buku yang sangat rekomen dan kalian harus baca. Oiya, selamat ulang tahun yang ke 31 satu untuk JNE, semoga bisa terus menghubungkan kebahagiaan dan memberikan pelayanan yang baik. JNE Connecting Happiness!

 

*Buku Bahagia Bersama bisa kalian temukan di Gramedia ya! Juga di e-commerce kesayangan kalian. Yuk buruan adopsi bukunya!









You May Also Like

0 comments

Blogger Perempuan