Pandemi belum berakhir, hampir setiap hari mendengar kabar duka membuat pedih hati ini. Kasus Covid meningkat hingga akhirnya diberlakukan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) darurat yang dimulai awal juli sampai 2 Agustus 2021. Sebagai upaya mencegah penularan Covid-19 pemerintah pun semakin gencar memberikan vaksin kepada masyarakat. Awal bulan lalu tepatnya 12 Juni aku melakukan vaksinasi untuk dosis pertama dan 11 Juli 2021 untuk dosis kedua. Jadi apa saja sih yang dilakukan saat vaksinasi?
Siap Vaksinasi!
Langkah pertama yang dilakukan saat sudah sampai di Puskesmas
adalah mengambil nomor antrian untuk kemudian dilakukan registrasi oleh petugas
setempat. Yang perlu dibawa saat itu adalah KTP dan BPJS (jika ada). Peserta vaksin
juga akan dimintai nomor telepon aktif yang nantinya akan dikirimi pesan (SMS)
yang berisi link untuk mendownload sertifikat vaksin.
Setelah selesai melakukan registrasi, peserta diarahkan ke bagian cek kesehatan. Di sini peserta akan dicek tekanan darah dan suhu tubuhnya. Jika tekanan darah dan suhu tubuh normal maka peserta vaksinasi akan lanjut ke tahap berikutnya yaitu screening atau cek kesehatan dengan dokter. Peserta akan ditanya seputar riwayat kesehatannya. Apakah sedang hamil atau menyusui, sedang mengkonsumsi obat atau tidak, juga riwayat penyakit yang dimiliki. Jika menurut dokter peserta bisa dapat melakukan vaksinasi maka peserta akan mendapatkan vaksinasi setelahnya. Setelah selesai vaksinasi peserta harus diobservasi lebih dahulu, lamanya observasi tergantung riwayat kesehatan masing-masing. Saat itu aku harus diobservasi selama 30 menit pasca vaksin karena memiliki riwayat penyakit asma. Setelah observasi selesai dan tidak ada keluhan peserta baru boleh pulang meninggalkan tempat vaksinasi.
Sebenarnya perjalanan
vaksinku tidak begitu mulus. Sebelum akhirnya memutuskan untuk melakukan
vaksinasi covid-19 aku sempat ragu untuk melakukan vaksinasi. Maraknya simpang
siur berita, terutama di media social dan elektronik mengenai Kejadian Ikutan
Pasca Imunisai (KIPI) setelah vaksinasi covid-19 menimbulkan kecemasan dan
kekhawatiran di tengah masyarakat, tidak terkecuali aku. Berita-berita hoax pun
bertebaran di mana-mana. Tapi sebagai masyarakat kita harus cerdas dong. Jangan
sembarangan menerima informasi, apalagi termakan hoax. Cari informasi dari
sumber-sumber terpercaya.
Untuk mencari informasi di
media social aku pakai Smartfren Gokil Max yang jaringannya 100% 4G LTE, dong.
Ada banyak pilihan paket internetnya juga. Mulai dari paket Rp 30.000 dengan
total kuota 39 GB sampai paket Rp 70.000 dengan total kuota 106 GB. Nggak hanya
kuotanya yang gokil tapi saat ini juga masih berlangsung program Rejeki WOW
lho, masuk periode kedua. Hadiah-hadiah dan grandprizenya juga bikin mupeng.
Rajin-rajin bertransaksi menggunakan Smartfren dan jangan lupa check-in setiap
hari di aplikasi MySmartfren. Yang belum download aplikasi MySmartfren download
sekarang juga karena kamu juga bisa ikutan challenge download MySmartfren yang
hadiahnya nggak kalah menggiurkan!
Vaksinasi kini
menjadi satu-satunya jalan keluar dalam menghadapi pandemic ini. Dengan
penyuntikan vaksin kepada masyarakat secara luas akan tercapai kekebalan
kelompok (herd immunity) yang jika sudah tercapai akan mengurangi resiko
penularan covid-19. Sayang kan kalau masyarakat masih merasa ragu atau bahkan
takut untuk vaksinasi karena berita-berita hoax yang beredar. Yuk jadi
masyarakat yang cerdas dengan tidak menerima informasi mentah-mentah dan bantu
untuk tidak ikut menyebarkan berita hoax!
0 comments