Tetap Kalem Saat Sampai di Terminal Lebak Bulus

by - September 13, 2017

Mendekat ke warung kecil atau pedagang kaki lima, lalu membeli jajan yang kusuka. Jika ada tempat duduk di sekitarnya, biasanya aku memilih untuk duduk sambil makan atau minum jajan yang udah kubeli. Ngobrol dengan orang yang ada di sekitar, atau bahkan dengan penjual. Ini lah yang kulakukan jika sampai di terminal Bus masih siang.



Aku penakut? Ngga juga. Aku hanya berjaga-jaga, menolong diri sendiri. Bagi kamu yang lebih sering naik Bus untuk perjalanan jauh, pasti paham situasi terminal bus seperti apa. Sekarang aku tanya. Ada berapa terminal bus yang pernah kamu singgahi, dan itu aman, nyaman bagi para calon penumpang? Ada banyak atau banyak banget? Boleh sharing, lho.

Sebagai Blogger yang lebuh sering memanfaatkan transportasi umum berupa Bus, aku belum sepenuhnya bisa merasa nyaman saat turun di terminal Bus. Pelayanan di terminal Bus belum sebagus pelayanan di Pelabuhan atau Bandara. Ada petugas khusus yang peduli dengan penumpang, misalnya.

Sebenarnya aku sering melihat beberapa petugas yang mengenakan seragam biru tua atau biru muda, namun mereka lebih sering duduk di pos jaga, atau memberi karcis. Mereka tidak menyapa penumpang, apalagi melayani. Mungkin karena tugas mereka hanya sampai sebatas itu.

"Mbak, turun mana?" Tanyaku kepada seorang perempuan yang sedang duduk memegang tiket Bus.

"Wonosobo, Mbak. Mbaknya mana?" 

"Aku Banjarnegara. Harga tiketnya berapa, Mbak?"

"Rp 170.000, Mbak."

Aku syok seketika. Iya, syok karena harga tiket yang kubeli jauh beda dengan harga tiket mereka. Aku hanya Rp 110.000. Padahal, jarak tempuh Banjarnegara-Wonosobo paling lama satu jam. Yups...satu jam selisih Rp 60.000. Lalu kutanya kepada mereka, dimana membeli tiketnya? Ternyata membelinya di loket pembelian tiket. Sama denganku, cuma beda loket. Dan ternyata di beberapa loket ada perbedaan harga meski armadanya sama.

Aku membeli tiket di loket paling ujung kanan. Kenapa aku membelinya loket tersebut? Karena beberapa orang yang tadi duduk bersamaku menyarankan untuk membeli tiket di loket tersebut. Ada faedahnya juga ngobrol-ngobrol di dekat pedagang kaki lima.

Sesampainya di terminal, usahakan jangan panik. Apalagi dk terminal bus lebak bulus. Ada banyak "penyalur nakal" di sini. Ngga tanggung-tanggung, kernet armadanya kadang ikut nakal juga. Semacam mendukung adanya tiket buatan karena dirasa saling menguntungkan. Makanya, tetap kalem saat sampai di terminal Bus Lebak Bulus. Perhatikan situasi setempat. Belajar mengendalikan diri, dan mandiri. Jadilah penumpang yang cerdas. 💃


You May Also Like

0 comments

Blogger Perempuan