Pada Rabu, 14 Desember 2016, untuk pertama kalinya Pemerintah Kabupaten Purbalingga mengadakan Kongres Gunung Slamet yang bertempat di lapangan Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga.
Kongres Gunung ini merupakan salah satu rangkaian acara yang diadakan oleh Pemerintah Kabupaten Purbalingga dalam rangka memperingati hari jadinya yang ke 186, yang jatuh pada 18 Desember 2016 kemarin.
Selain masyarakat sekitar, Kongres Gunung ini dihadiri oleh berbagai komunitas seperti akademisi, pecinta alam, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), Blogger, dan lain sebagainya.
![]() |
Budayawan Ahmad Tohari & Prof. Dr. Sutikno Bronto |
Pakar Geologi Prof. Dr. Ir. Sutikno Bronto, menjadi salah satu pembicara. Beliau memaparkan tentang Pengertian Gunung Api, Slamet & Purbalingga, Sumber Daya Gunung Slamet, dan Potensi Bahaya & Mitigasi Bencana.
Selain beliau, Budayawan Ahmad Tohari juga menjadi pembicara dalam acara kongres gunung ini. Dalam makalahnya “Jangan lupa berterima kasih kepada gunung”, beliau menghimbau agar kita sebagai makhluk yang beradab merubah sikap negatif kita terhadap gunung, seperti tidak peduli bahkan merusak, menjadi menghargai dan memelihara sebagai bukti rasa terima kasih kita kepada gunung, karena gunung memebri banyak sekali manfaat, kemakmuran bagi kita. Tuh ya, terima kasih sama gunung, guys. Etapi jangan Cuma ngucap “terima kasih ya gunuuung..” dowang yaa, tapi buktinya itu lebih penting. :D
Dalam rangakaian acara Kongres Gunung ini terselip satu acara yang membuat saya takjub. Yaitu Bersih Gunung. Kebayang gak bersihin Gunung setinggi 3428 meter? Jangan dibayangin pliiiss.. 🙈🙈
Awalnya, Bersih Gunung ini diperkirakan akan diikuti oleh sekitar 1500 peserta, namun ternyata Bersih Gunung ini diikuti oleh 2229 peserta. Itu gimana ngitungnya? #puyeng
Bersih Gunung ini dilakukan pada jalur pendakian gunung slamet via bambangan. Dengan membawa kantong sampah plastik para peserta Bersih Gunung ini mulai memungut satu persatu sampah yang mereka jumpai. Selain bersih Gunung, penanaman pohon juga menjadi salah satu rangkaian acara Kongres Gunung hari itu. Penanaman dimulai dari jalur pendakian Gunung Slamet via Bambangan sampai ke jalur pendakian di batas vetegasi Perhutani.
Awalnya, Bersih Gunung ini diperkirakan akan diikuti oleh sekitar 1500 peserta, namun ternyata Bersih Gunung ini diikuti oleh 2229 peserta. Itu gimana ngitungnya? #puyeng
Bersih Gunung ini dilakukan pada jalur pendakian gunung slamet via bambangan. Dengan membawa kantong sampah plastik para peserta Bersih Gunung ini mulai memungut satu persatu sampah yang mereka jumpai. Selain bersih Gunung, penanaman pohon juga menjadi salah satu rangkaian acara Kongres Gunung hari itu. Penanaman dimulai dari jalur pendakian Gunung Slamet via Bambangan sampai ke jalur pendakian di batas vetegasi Perhutani.

Gunung memberikan begitu banyak manfaat bagi kita. Begitu melimpah sumber daya yang ada didalamnya yang dapat terus kita nikmati. Sumber daya lingkungan, sumber daya mineral dan sumber daya energi. Jadi, mari kita terus jaga gunung kita dengan tidak menyakitinya dan merusaknya. Gunung adalah rahmat dari Tuhan yang wajib kita cintai.