”Bu, Alhamdulillah saya lolos PBSB di UI.” Haru bercampur bangga ketika membaca pesan yang dikirim oleh salah
satu siswa di sekolah. PBSB atau Program Beasiswa Santri Berprestasi adalah
program beasiswa dari Kementerian Agama yang dikhususkan untuk para santri berprestasi
baik di SMA tingkat akhir di seluruh Indonesia. Beasiswa yang ditawarkan adalah
beasiswa Strata 1(S1) dan tahun ini Kementerian Agama juga membuka beasiswa
untuk tingkat Magister. 26 universitas yang membuka kuota beasiswa santri ini
pun merupakan universitas ternama di Indonesia seperti UI, UGM, UIN, IPB,
UNAIR, UNJ, Mahad Ali dan lain sebagainya.
Untuk mendapatkan beasiswa santri berprestasi ini tentunya ada beberapa syarat, antara lain santri berasal dari pesantren yang terdaftar di Kementerian Agama, santri mukim di pesantren minimal 3 tahun, memiliki kemampuan berbahas Arab, memiliki kemampuan membaca kitab kuning, memiliki wawasan kepesantrenan dan komitmen implementasi nilai-nilai keislaman yang rahmatan lil alamin, memiliki prestasi akademik dan non akademik yang dibuktikan dengan nilai raport satu tahun terakhir, piagam atau sertifikat. Syarat-syarat tersebut harus dipenuhi para santri yang mendaftar untuk mendapatkan beasiswa santri berprestasi tersebut. Syarat-syarat tersebut digolongkan ke dalam beberapa tahap seleksi yang meliputi beberapa tahap seleksi yaitu, tahap seleksi administrasi, verifikasi dan validasi data. Kemudian dilanjutkan seleksi tahap 1 berupa tes berbasis elektronik, seleksi tahap 2 berupa tes wawancara dan atau tes lisan, seleksi tahap 2 ini berkaitan dengan kemampuan berbahasa arab dan kemampuan membaca kitab kuning. Yang terakhir adalah seleksi tahap 3 berupa tes SIMAK UI, seleksi tahap 3 ini khusus untuk santri yang memilih untuk mendaftar di Universitas Indonesia.
Karena menjadi tenaga pendidik di salah
satu sekolah berbasis pesantren di kota Purbalingga, aku turut menyaksikan perjuangan
anak-anak yang mendaftar beasiswa santri berprestasi setiap tahunnya. Dari pihak
sekolah sendiri sangat menfasilitasi anak-anak yang ingin melanjutkan studi ke
jenjang selanjutnya, terutama siswa yang ingin mendapatkan beasiswa santri. Hal ini dibuktikan
dengan adanya bimbingan guru mata pelajaran yang diujikan, pengayaan, dan juga bimbingan
peningkatan kemampuan berbahasa arab dan
kemampuan membaca kitab kuning setiap harinya.
Dengan penuh rasa bangga, tahun ini
beberapa santri menembus universitas-universitas bergengsi impian mereka dengan
beasiswa santri berprestasi. Universitas Indonesia (UI), Institit Pertanian
Bogor (IPB), UIN Sunan Ampel dan Mahad Aly. Bisa melihat anak-anak berjuang,
mengantarkan mereka meraih impian merupakan kebahagiaan tersendiri. Rasa bangga,
haru, bahagia bercampur saat harus melepas mereka meraih impian.
Tidak kalah bahagianya saat mendengar bahwa JNE kembali mewujudkan Connecting Happinessnya dengan cara memberikan donasi beasiswa untuk SMK Karya Bakti Parigi Pangandaran beberapa waktu lalu. Sekolah ini merupakan sebuah yayasan pendidikan yang menyediakan beasiswa penuh bagi siswa/i dari seluruh penjuru nusantara, dengan latar belakang budaya yang beragam yang mewakili ke Bhineka Tunggal Ika-an Indonesia. Menurut Ai Nurhidayat, selaku pendiri SMK Bakti Karya (SBK) Parigi Pangandaran yang berdiri sejak 2016 lalu mengatakan, Tahun ini, siswa/i SMK Bakti Karya memasuki angkatan ke 7 kelas multikultural yang berasal dari 7 kota, yaitu Jayapura, Sorong, Ambon, Kupang, Ujungpandang, Palembang dan Pekanbaru. SBK merupakan sekolah multikultural yang membuka beasiswa bagi siswa yang ingin mengenyam pendidikan di sekolah ini.
Acara silaturahmi yang
dilangsungkan di Ballroom kantor JNE Jl. Tomang Raya 11, Jakarta Barat pada
Selasa, 19 Juli 2022, adik-adik dari SMK Bakti Karya Parigi melakukan office tour dan juga berkenalan dengan M.
Feriadi Soeprapto selaku Presiden Direktur JNE, Doedi Hadji selaku Head of
Marketing Communication JNE, Ayung Prasetyo selaku Human Capital Operation
Division Head. Turut hadir pula Maman Suherman selaku pegiat literasi yang
selalu menjunjung tinggi toleransi dan keberagaman di Indonesia dengan
memberikan banyak sekali inspirasi dan motivasi untuk seluruh siswa/i yang
hadir.
“Dalam menjalankan
bisnis, langkah JNE akan tetap memberikan kebahagiaan bagi masyarakat dalam
berbagai aspek kehidupan sesuai dengan semangat Connecting Happiness. JNE akan
berkomitmen untuk terus memberikan manfaat yang seluas-luasnya dan
sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah
memfasilitasi kegiatan belajar mengajar dengan keunikan dan kekhasan
siswa-siswi SMK Bakti Karya Parigi Pangandaran yang berasal dari berbagai suku
dan daerah Indonesia, mulai dari Sabang sampai Merauke.” Begitu kata Bapak M. Feriadi Soeprapto
selaku Presiden Direktur JNE. Di usia
yang ke 32 tahunnya JNE tidak henti-hentinya menebar kebahagiaan dan manfaat
bagi masyarakat dan pelanggan setia JNE sesuai taglinenya Connecting Happiness.
Makin bangga dan keren JNE!